أَ يُقَالُ شَـرِيْفٌ إِذْ فَـمُـهُ ۞ خَشَنٌ وَاللَّــعْنُ طَبِيْعَتُــهُ
Apakah disebut syarif (mulia), kala mulutnya kasar, dan melaknat menjadi karaternya? - (5/12/2024).
وَيَــسُبُّ سُـهُــوْلًا عَادَتُـــهُ ۞ وَ يُــنَادِ سَفِـيـْهًا جِـــيْرَتَـهُ
Mudah mencaci maki adalah kebiasaannya. Memanggil goblok kepada para tetangganya - (5/12/2024).
وَيَـرَى كَعَبِــيْدٍ طَالِـــبَـــهُ ۞ وَ تَـــنَـهَّدَ عَــنْهُ مُـتَــيـِّمُـهُ
Menganggap muridnya seperti budak. Muhibbinnya mengeluh karenanya - (5/12/2024).
فَـلِـمُرْتَــفَعِ الـذِّكْـِر الْأَدَبُ ۞ وَلُــزُوْمُ الــصُّمْتِ فَزِيْنَـتُـهُ
Jadi, bagi orang yang ditinggikan sebutannya (terkenal), hendaknya beradab. Baginya, menjalankan sikap diam adalah perhiasan - (5/12/2024).
أَتَـظُنُّ وَعِـيْظَ بَنِـي الـزَّمَـنِ ۞ مَلِــكًا بِالْــمِنْبَرِ تَـــقْعُـدُهُ
Apakah kau menganggap dirimu raja, wahai sang penceramah orang-orang sekarang, hanya karena mimbar yang kau duduki (di panggung) itu - (5/12/2024).
سَيَكُوْنُ سِلَاحُكَ فِيْ فَمِـكَ ۞ إِنْ تَـزَاحَمَ فِيْكَ تـَكَلُّـمُهُ
Barangkali pedangmu kelak ada ada di mulutmu bila dalam mulutmu itu ada (banyak) ucapan (tak penting) yang berdesakan (alias banyak omong) - (5/12/2024).
حَرَكَاتُ لِـسَانِكَ في الْـمِزَحِ ۞ رُبَــمَا لِـــسِـوَاكَ تُـحَقِّرُهُ
Gerakan-gerakan ucapan lisanmu dalam canda, kadang-kadang mengakibatkan orang lain terhinakan - (5/12/2024).
وَإِذًا بـِــمَجَالِـــسِهِ نـَجَسُ ۞ فِى الْقَوْلِ فَدَعْهُ تُـطَهِّـرُهُ
Maka, bila dalam majelis-majelis pengajiannya ada najis berupa ucapan, tinggalkanlah, kau akan terlepas (dari akibatnya) - (5/12/2024).
لَـيْسَتِ الْخُطَبَاءُ مِنْ الْعُلَـمَا ۞ فَأَقِمْ مَعَ مَنْ لَكَ نَظْرَتُهُ
Para pengkhutbah itu bukanlah termasuk ulama. Maka bersamai saja lah guru yang kamu mendapatkan perhatiannya - (5/12/2024).